News update:

Popular Posts

Polewali Mandar

Mancanegara

Rumah Adat Tokayan

Rumah Adat Tokayan adalah Rumah Adat Mamuju

Tedong Bonga

Tana Toraja tak cuma terkenal dengan budaya nya, daya tarik lain yakni adanya rumah dari kerbau termahal di dunia.

Rumah Adat Mamuju

Rumah raja mamuju dibangun tanpa menggunakan paku, tetapi menggunakan pasak untuk menyatukan balok-balok kayu

Baju Adat Toraja

Pakaian adat Toraja yang telah dimodifikasi dan dikenakan oleh duta Indonesia dalam ajang Manhunt International 2011

Wisata Kali Mamuju

Kawasan objek wisata permandian alam Kali Mamuju, Sulawesi Barat mulau dipadati pengunjung saat libur panjang

Gelombang Pasang di Mamuju Rusak 23 Rumah

Kamis, 29 Desember 2011

Rumah ambruk diterjang gelombang
Sekitar 30 rumah rusak akibat diterjang gelombang pasang di Desa Kacci-Kacci, Kecamatan Tappalang, KabupatenMamuju, Sulawesi Barat, Selasa (28/12).     

Hasan, salah seorang warga Desa Kacci-Kacci korban gelombang pasang di Mamuju, Rabu (28/12), mengatakan badai gelombang pasang yang menyapu pemukiman penduduk di daerah tersebut terjadi Selasa, sekitar pukul 19.30 Wita. 

Gelombang pasang setinggi kurang lebih dua meter ini menyebabkan sekitar 20 rumah rusak berat dan 10 rumah mengalami rusak ringan. 

Ia mengatakan, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Hasan mengatakan, bencana gelombang pasang yang melanda wilayah pesisir Tappalang hampir terjadi setiap tahun. 

"Tahun sebelumnya warga juga mengalami musibah yang sama dan juga merusak puluhan rumah pemukiman warga. Ini akibat dampak abrasi pantai sehingga saat gelombang pasang terjadi maka masyarakat yang bermukim di daerah ini harus waspada,"kata dia. 

Pasca kejadian ini kata dia, warga yang menjadi korban gelombang pasang untuk sementara mengungsi. 

Kabag Humas Pemkab Mamuju, Zain Iba menyampaikan, pemerintah telah mengambil sikap untuk memindahkan warga yang tinggal di wilayah pesisir. Wilayah Dusun Kacci-Kacci yang tinggal di pantai harus dipindahkan karena daerah itu rawan terjadi musibah gelombang pasang. (Ant/OL-2) info sumber : 

Sulbar Cetak Sawah Baru Mamuju 2.500 Hektare

Mamuju - Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat akan mencetak sawah baru di Kabupaten Mamuju sekitar 2500 hektare pada tahun 2012.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Distanak Sulbar, Ir Supriyatno di Mamuju, Selasa, mengatakan, pada tahun 2012 pemerintah di Sulbar akan melakukan percetakan sawah baru di Kabupaten Mamuju dalam rangka meningkatkan areal pertanaman padi Sulbar sekitar 2500 hektare.
Ia mengatakan, selain di Kabupaten Mamuju pemerintah melalui Distanak Sulbar juga akan melakukan percetakan sawah baru di Kabupaten Mamuju Utara sekitar 1500 hektare kemudian juga akan mencetak sawah baru di Mamasa seluas 300 hektare
Menurut dia, percetakan sawah baru pada tiga Kabupaten di Sulbar itu akan didanai menggunakan anggaran APBN, dan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk upaya peningkatan produksi pertanian padi Sulbar itu belum ditentukan.

"Paling lambat anggaran untuk program itu akan diketahui pada bulan Januari tahun 2012, dan anggaran untuk program itu akan kucur pada bulan itu juga, tapi sepertinya anggaran untuk program itu akan sama seperti tahun ini, untuk setiap hektare sawah yang akan dicetak,"katanya.

Ia mengatakan, pada tahun 2011 ini pemerintah di Sulbar juga mencetak sawah baru sekitar 1700 hektare di Kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara.

"Besarnya anggaran yang diterima Pemprov Sulbar dari pemerintah pusat untuk pencetakan sawah baru tahun ini sekitar Rp12,7 miliar melalui alokasi dana APBN 2011,"katanya.

Menurut dia, sekitar Rp7,5 miliar dari anggaran itu diserahkan untuk Pemerintah Kabupaten Mamuju untuk mencetak sawah baru sekitar 1.000 hektare sawah.

"Dari anggaran proyek pencetakan sawah baru untuk Mamuju senilai Rp7,5 miliar tersebut, dibagi setiap hektare sawah yang akan dicetak mendapat dana Rp7,5 juta," katanya.

Menurut dia, anggaran untuk setiap hektare sawah yang akan dicetak sekitar Rp7,5 juta tersebut di antaranya untuk membuat bangunan konstruksi lahan sawah yang setiap hektare membutuhkan anggaran Rp4,9 juta.

Kemudian dana sekitar Rp2,6 juta untuk untuk pembenihan dan pemupukan sawah petani ketika akan ditanam.

Menurut dia, sedangkan dana percetakan sawah di Mamuju Utara tahun ini sekitar Rp5,2 miliar dari anggaran itu akan digunakan mencetak sawah baru sekitar 700 hektare di Kabupaten Mamuju Utara.

"Penggunaan anggaran cetak sawah baru di Mamuju Utara sama dengan Kabupaten Mamuju yakni setiap hektare sawah yang akan dicetak menelan biaya Rp7,5 juta," katanya. (T.KR-MFH/E001) sumber info : Makassar.antarnews.com (ANTARA News)

Bantuan Terlambat, Korban Abrasi di Mamuju Mengemis

Puluhan korban abrasi pantai di Desa Tampalang, Kecamatan Tappalang, Mamuju, Sulawesi Barat, pasrah. Sebagian warga mengungsi ke rumah tetangga yang tidak terkena abrasi. Sebagian lagi berlindung di gubuk-gubuk kecil. Barang-barang mereka yang bisa diselamatkan berhamburan di pinggir jalan. Warga tidak bisa berbuat banyak lantaran bantuan terlambat datang.

Untuk menyambung hidup, sejumlah anak berinisiatif meminta-minta bantuan di pinggir jalan kepada para pengguna jalan. Menurut salah satu korban, Dahlia, meminta-minta terpaksa dilakukan karena warga tidak mendapatkan penghasilan apapun. 

Hingga kini para korban baru mendapatkan bantuan berupa beras 25 kilogram dan mie instan 20 bungkus per kepala keluarga. Padahal, bantuan yang paling mendesak dan dibutuhkaenurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Mamuju H Rusdy Sah, bantuan lambat turun karena masalah administrasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, lebih 40 rumah di Kecamatan Tappalang, Mamuju, rusak parah, bahkan ada yang hancur, setelah diterjang ombak besar disertai angin kencang. Para korban berharap agar pemerintah setempat segera memberikan bantuan agar mereka bisa kembali memiliki tempat tinggal. (Farhanuddin/DOR) sumber Info : Metrotvnews.com




Tokoh Peletak Pondasi Pemerintahan Sulbar Wafat

Tashan Burhanuddin (Foto: Koran SI/Herman M)
MAMUJU - Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat dari Fraksi Golkar, Tashan Burhanuddin, wafat di RSUD Majene. Pria kelahiran Majene itu meninggal pada usia 62 tahun karena serangan jantung.

Burhanuddin sempat pingsan pada Rabu malam sekira pukul 23.00 Wita dan dibawa ke RSUD Mamuju. Setengah jam dirawat di ICU, dokter menyatakan Burhanuddin wafat.

Beberapa anggota keluarga almarhum mengatakan pada sore kemarin almarhum sempat mengeluh lelah dan pusing.

Pria yang menjadi Sekretaris Provinsi Sulbar pertama ini meninggalkan seorang istri, Hamdana serta lima putra, yakni Tarniati, Taswin, Tunastiah, Triwani, dan Taufani.

Dia menjadi Sekprov tiga periode Gubernur Sulbar sekaligus, yakni pada masa pemerintahan pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulbar Oentarto Sindung Mawardi (2004-2005), periode kepemimpinan Syamsul Arief Rivai Bulu (2005-2006) dan Anwar Adnan Saleh (2006-2011).

Menurut rencana almarhum akan dikebumikan hari ini sekira pukul 11.00 Wita di pemakaman umum Kabupaten Majene. Sebelumnya Guberbur Sulbar menginginkan almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Majene mengingat jasa beliau sebagai peletak pondasi pemerintahan provinsi yang baru berdiri pada 2004 itu.

Burhanuddin juga maju dalam pemilihan gubernur Sulbar periode 2011-2016 berpasangan dengan Ali Baal Masdar.

(Herman Mochtar/Koran SI/ton)

Polisi Amankan 30 Ton Bahan Peledak

ilustrasi bahan peledak
MAMUJU- Polisi mengamankan sekira 30 ton bahan peledak berjenis Barite, Votasium Ploride, dan Bentonite yang diangkut tujuh unit mobil truk pada Kamis (29/12/2011) siang.

Puluhan ton bahan peledak tersebut diamankan aparat Polres Mamuju, Sulawesi Barat, di pelabuhan penyeberangan Fery Simboro, Mamuju. Diduga bahan peledak ini akan diseberangkan ke Kalimantan Timur dengan menggunakan kapal fery.

Awalnya para supir mengaku jika muatan mobil yang mereka bawa berisi semen, namun saat diperiksa dokumennya ternyata tidak lengkap dan tertera tiga jenis bahan peledak berupa Barite, Votasium Ploride, dan Bentonite.

Dalam dokumen tersebut tertera milik PT Tately Budong-Budong, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, yang akan dikirim ke PT Scomi Oil Tools di Kalimantan Timur.

Meski sang sang sopir berikut tujuh unit mobil truk tersebut kini diamankan aparat Polres Mamuju, namun hingga kini belum diketahui pasti pemilik barang tersebut.

Pasalnya Kepolisian Mapolres Mamuju hingga saat ini belum bersedia memberikan keterangan terkait penangkapan tersebut dengan alasan masih dalam proses penyelidikan.
(Alfian Thaip/Sindo TV/kem )

Pemerintah Tak Serius Alihkan Status Unsulbar

Rabu, 28 Desember 2011

Logo UNSULBAR
MAMUJU – Anggota Komisi I DPRD Sulbar Ajbar Abdul Kadir menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar tidak serius menangani penegerian Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar).

Berdasarkan fakta yang diperoleh tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang datang ke Sulbar baru-baru ini, harapan menjadikan Unsulbar menjadi sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) akan sulit terealisasi.

”Pemkab Majene dan Pemprov Sulbar dituntut mampu melakukan terobosan,” kata dia di Mamuju, kemarin.

Menurutnya, banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendirikan sebuah PTN. Namun, ternyata syarat-syarat tersebut tidak dipenuhi Pemkab Majene maupun Pemprov Sulbar. Salah satunya pembebasan lahan yang hingga kini belum ada kejelasan.

Anggota Komisi IV DPRD Sulbar Yuki Permana mengatakan, Pemprov Sulbar harus segera merealisasikan penegerian Unsulbar paling lama Juni 2012. Menurut dia, tenggat waktu enam bulan dirasa cukup untuk terus melakukan terobosan dalam mengatasi sejumlah kendala yang ada.

Kepala Dinas Pendidikan Sulbar Jamil Barambangi membantah bahwa lahan untuk Unsulbar yang menjadi kendala atas penegerian Unsulbar. Dia menduga ada masalah internal lain.

”Kalau ada persoalan lain, saya tidak tahu. Nantilah akan tampak semua saat rapat evaluasi tim. Mungkin saja masih ada persoalan, tapi itu dalam lingkup internal yayasan,” ujarnya. (herman mochtar/koran si)(//rfa) info lebih lengkap( http://kampus.okezone.com).

Cuaca Buruk, Puluhan Rumah Hancur Diterjang Ombak

Puluhan rumah warga yg rusak diterjang angin dan ombak
Cuaca buruk berupa angin kencang dan ombak besar menyebabkan lebih 40 rumah di pesisir Kecamatan Tappalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, rusak. Sebagian bahkan ikut hanyut dibawa ombak.  
Hingga Rabu (28/12) siang, puluhan warga yang rumahnya rusak diterjang ombak besar masih mengungsi di rumah kerabat yang selamat dari terjangan ombak. Sebagian korban lainnya tampak memenuhi badan jalan Jalinbar Sulawesi.

Salah seorang warga Tappalang, Mulyadi mengatakan angin kencang disertai ombak besar terjadi Selasa (27/12) malam.

"Kondisi makin parah, Pak. Karena, tanggul juga sudah hancur sebelumnya. Sampai sekarang belum diperbaiki," katanya.

Warga makin panik karena ombak keras masih menerjang. Listrik di daerah pesisir itu pun padam sehingga suasana makin gelap. Padahal, warga saat itu berusaha menyelamatkan barang berharga untuk dibawa ikut mengungsi.

Dari 40 lebih rumah warga yang rusak diterjang angin kencang dan ombak besar, sebagian besar tak bisa lagi ditempati karena rusak parah. Kondisinya antara lain atap serta dinding yang lepas bahkan salah satu rumah batu. Sebagian badan rumah sudah roboh.

Data dari koramil Tappalang, dari lebih 40 rumah yang rusak dan hanyut terseret ombak di kecamatan Tappalang  itu, mayoritas berada di Desa Tappalang dan Desa Taang.

"Saat ini yang mesti dipikirkan secepatnya adalah merelokasi warga ketempat yang lebih aman? kata Komandan Rayon Militer (Danramil) Tappalang, Kapten (Inf) Alwi Wahyuddin, yang memimpin evakuasi para korban.

Bencana yang diakibatkan angin kencang dan ombak besar di Tappalang ini merupakan yang kali Ketiga  terjadi dalam kurun watu 2 tahun terakhir. Gerusan ombak itu juga mulai mengancam jalur transportasi Jalur Lintas Barat (Jalinbar) Sulawesi, karena tepi laut sudah makin mendekati jalur penghubung sejumlah provinsi di bagian barat Sulawesi itu. (FH/OL-10)
<marquee>Cuaca Buruk, Puluhan Rumah Hancur Diterjang Ombak </marquee>

PKS minta Kasus Bima diusut tuntas


Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, meminta kasus kekerasan oleh polisi di Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, NTB, yang menyebabkan ada masyarakat tewas harus diusut tuntas.
"Kita sangat prihatin dengan berbagai kasus kekerasan yang terjadi dimana-mana termasuk kasus kekerasan aparat di Bima,"kata Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PKS Sulbar, Hajrul Malik di Mamuju, Senin.
Menurutnya, apabila ada oknum polri yang terlibat langsung atas kekerasan di Bima harus ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Tindakan sejumlah oknum aparat kepolisian yang membubarkan paksa masyarakat berunjuk rasa sehingga terjadi bentrokan, di Pelabuhan Sape Kabupaten Bima, adalah tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan itu pelanggaran HAM," katanya menjelaskan.
Aparat yang melakukan tindakan yang tidak prosedural pasti bagian pelanggaran karena mereka itu memiliki protap yang jelas setiap melaksanakan tugas di lapangan.
"Aparat polri yang terkena imbas bom buku beberapa bulan yang lalu karena telah melakukan diluar dari protap,"terangnya.
Hajrul yang juga anggota DPRD Mamuju ini menyampaikan, kasus kekerasan baik di Mesuji maupun di Bima harus disikapi secara arip dan bijaksana.
"Kasus demi kasus yang terjadi di Tanah Air harus disikapi dengan pikiran yang jernih. Khawairnya ini merupakan bagian setingan atau campur tangan dari negara luar yang tidak menghendaki bangsa ini tentram dan damai,"ungkap dia.
Dia mengatakan, dirinya justeru curiga kasus demi kasus yang menghiasi layar televisi baik kasus Mesuji maupun di Bima merupakan campur tangan dari luar. Ada kesan bahwa bangsa ini diadu oleh bangsa lain sehingga bangsa kita tidak aman.
Namun demikian, apapun namanya terkait kasus di Bima baik atas nama demokrasi, atas nama kemanusian atas nama apa pun harus tetap diusut secara tuntas.
"Terbukti atau tidak, petinggi polri harus mengambil tindakan cepat terhadap bawahannya,"jelasnya.
Karena itu, tambah dia, kasus kekerasan itu bisa diusut tuntas pemangku kebijakan di negeri ini dan jangan dibiarkan karena itu akan membuat hukum yang ada dibangsa ini diinjak-injak dan aparat penegak hukum seperti polisi yang bertindak seenaknya saja. (KR-ACO)

Editor: Ade Marboen redaksi ( http://www.antaranews.com/)

Dewan Sarankan ULP Dievaluasi

Selasa, 27 Desember 2011

Ilustrasi
Beberapa item program kerja di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Mamuju, belum ditender hingga akhir TA 2011. Total program tersebut, nilai anggarannya mencapai Rp64 miliar.
Menurut Ketua Komisi II DPRD Mamuju, Irwan Pababari, menumpuknya beberapa item program di ULP Mamuju dapat berdampak pada terhambatnya pembangunan di daerah ini. Dia mengatakan, Bupati Mamuju harus mengevaluasi kinerja ULP.
"Umur ULP memang masih sangat muda. Jadi orang-orang yang ada di sana (ULP, red) masih membutuhkan pembinaan karena sumber daya manusianya masih rendah," ujarnya.
Menurut Irwan, selain masih rendahnya sumber daya manusia, ULP Mamuju juga belum didukung
fasilitas memadai. Dengan demikian, kata Irwan, pimpinan pemerintah dalam hal ini bupati harus mengambil kebijakan terkait pengaturan paket yang dapat dilelang ULP.
"Dalam pemandangan umum fraksi, kami sudah sampaikan rekomendasi kepada bupati agar paket yang bernilai dibawah Rp200 juta sebaiknya dikelola SKPD saja. Semetara paket yang nilai pagunya  di atas Rp200 juta dikelola ULP Mamuju," ungkapnya.

Irwan mengatakan, walaupun ULP lahir karena amanah undang-undang sehingga keberadaannya tidak bisa diganggu. Namun, salah satu dalam pasalnya juga ada yang megatakan anggaran Rp200 juta ke bawah dapat dikelola SKPD terkait. Karena itu, kata dia, sangat dibutuhkan penanganan yang bijak dari bupati.
Irwan menambahkan, hingga akhir tahun ini, ULP masih belum melakukan tender program yang masuk dalam APBD 2011 sebesar Rp64 miliar. Untuk mengurangi beban pekerjaan ULP, maka diminta agar dilakukan kajian untuk memberikan kebijakan kepada SKPD untuk mengelola anggaran dengan jumlah
tertentu.
Sementara itu, Kepala ULP Mamuju, Suaib, membantah jika pihaknya tidak dapat menyelesaikan semua proses tender. Dia mengatakan, semua program kegiatan telah ditender, kecuali program yang tidak memiliki anggaran karena realisasi beberapa jenis pendapatan tidak terakomodasi.

"Tahun ini, anggaran yang dikelola ULP sebesar Rp215 miliar dan sudah terealisasi sekira Rp199 miliar. Sementara program sebanyak 108 paket atau yang bernilai sekira Rp16 miliar tidak ditender karena dihapus pada APBD-P 2011 sebab uangnya tidak ada. Sedangkan sisa anggaran lainnya, tidak dilaksanakan karena lokasi proyek bermasalah," terang Suaib.

Bupati Teken Penolakan Pembangunan PLTA

Suhardi Duka
- Warga Kecamatan Kalumpang dan Bonehau telah menyatakan menolak direlokasi terkait adanya mega proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karama di daerah mereka. Bupati Mamuju, Suhardi Duka, mengaku telah menandatangani surat penolakan warga tersebut.

Suhardi Duka, mengatakan, pada saat sosialisasi beberapa waktu lalu, dirinya tidak punya pendapat terkait rencana pembangunan PLTA Karama tersebut. Keputusan, kata Suhardi, dia serahkan sepenuhnya kepada warga.

"Hasilnya mereka (warga Kalumpang dan Bonehau, red) menolak. Saya sudah tandatangani surat penolakan tersebut. Surat penolakan tersebut sudah saya serahkan kepada gubernur. Jadi,  bagaimana nanti saya belum tahu," ujarnya.

Pembangunan PLTA Karama bakal berdampak pada warga yang berada di sekitar aliran Sungai Bonehau dan Sungai Karama. Menurut informasi, akan ada 7.479 jiwa warga yang bakal direlokasi.

Warga yang berada di aliran sungai terpaksa direlokasi karena ketinggian air dari bendungan diperkirakan akan mencapai sekira 50 meter dari dasar sungai. Diperkirakan, 24.680 hektare lahan sawan, kebun dan fasilitas umum akan tergenangi air. Hal itu akan terjadi di 48 dusun dari 10 desa di daerah tersebut.

Menurut Suhardi, PLTA Karama akan menghasilkan listrik yang besar jika jadi dibangun. Dia mengatakan, satu bendungan tingginya sekira 115 meter dan diperkirakan akan dibangun selama tujuh tahun.

Menurut rencana, akan dibangun tiga bendungan. "Dibutuhkan waktu sekira 20 tahun untuk menyelesaikan pembangunan secara menyeluruh," jelasnya.

Dalam kurung waktu tujuh tahun, lanjut dia, PLTA Karama diproyeksi akan menghasilkan listrik sebesar 400 Mega Watt. Pembangunan PLTA tersebut akan mendatangkan peningkatan ekonomi warga di wilayah Kalumpang dan Bonehau karena akan menjadi objek pariwisata.

"Selain ada kebaikannya, pasti ada dampak buruknya. Pembangunan PLTA tersebut akan menenggelamkan peradaban, seperti kubur-kubur nenek moyang warga akan hilang," aku Bupati Mamuju dua periode itu.

Warga Kecamatan Bonehau dan Kalumpang wajar saja menolak. Menurut mereka, permukiman tersebut merupakan warisan dari leluhurnya. Tentu saja ada beragam nilai-nilai budaya yang harus mereka pertahankan dan lestarikan. Bukan untuk diobrak-abrik.

"Perlu digarisbawahi, ini bukan persoalan besaran ganti rugi lahan sehingga kami menolak. Kami sebenarnya tidak mau menghambat program pemerintah, hanya saja perlu ada rasionalisasi. Sangat tidak rasional apabila warga Kalumpang dan Bonehau harus direlokasi hanya karena pembangunan PLTA," sesal Ketua Kesatuan Aksi Pemuda, Pelajar Mahasiswa Mamuju Timur (KAPPM-MT ).

Indahnya Pulau Karampuang

Kamis, 22 Desember 2011



Pulau Karampuang terletak 3 kilometer dari Kota Mamuju Sulawesi Barat. Untuk mencapai pulau Karampuang kita bisa menggunakan perahu motor yang mudah ditemukan di area Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Pulau Karampuang sendiri memiliki objek wisata yang beragam dan terletak saling berjauhan, Pulau Karampuang memiliki Luas 6,21 km persegi, sekitar 3,88 % dari luas Kabupaten Mamuju.

Keindahan Pulau Karampuang ini memiliki daya tarik yang memukau tidak saja pasir putih dan lautnya yang bening tetapi pemandangan alamnya yang indah memanjakan mata dan pikiran.


Dermaga Pulau Karampuang

Setelah berjalan diatas jembatan  sepanjang kurang lebih 100 meter. Jembatan yang kokoh terbuat dari kayu ulin (kayu kelas wahid asal Pulau Kalimantan yang memang spesialis tahan segala macam cuaca dan air melebih kekuatan kayu yang lainnya) yang dikerjakan secara apik, kami tiba  pantai pasir putih, lalu kami berbelok kekanan manapaki batu-batuan untuk menuju ke sebuah Sawung diikuti oleh Nakhoda yang membawa bekal dan peralatan kami.

Ada sekitar 7 atau 8 sawung dan rumah-rumah yang khusus dibuat untuk para pelancong yang datang ke Ujung Bulo sebagai melepas lelah sekaligus beristirahat, letaknya hanya sekitar 25 meter dan menghadap kepantai, disekitarnya  dikelilingi popohonan yang rindang.  Memasuki Area dimana Sawung itu berjejer terasa sejuk angin semilir bertiup dari pantai membelai manis perasaan,  jadi segar dan nyaman.



Di pelataran pasir putih terlihat, beberapa kelompok orang laki-laki dan perempuan membuat api unggun dari ranting kayu dan sabut kelapa, asapnya mengepul, diatas bara api  yang menyala Ikan Kakap, Kerapu.

Ikan-ikan didapatkan dengan membeli dari nelayan penduduk setempat banyak juga yang memancing sendiri dilaut lepas dan dijamin ikannya segar karena baru ditangkap.

Diantara mereka yang sedang asyik bakar ikan, anak-anak kecil berlari-lari di pasir putih bermain dan bersenda gurau.

Selain itu di pantai yang teduh beberapa orang sedang mandi air laut, anak-anak menggunakan pelampung  yang di sewa Rp.10.000,-/ sampai puas atau bisa juga anda membawa sendiri dari pelampung dari rumah.

Disini terdapat juga rumah-rumah khusus bagi pedagang untuk memenuhi kebutuhan pengunjung, dari makanan sampai rokok, air mineral, dan berbagai macam minuman segar, jadi kalau tak sempat bawa bekal anda bisa membeli langsung ke pedagang.

Kami lalu menuju sawung yang terletak disebelah selatan beristirahat sejenak sambil menggelar tikar plastik  karena lantai sawung agak kotor  untuk merebahkan badan, sebelum akhirnya memulai acara mancing ikan.

Hanya butuh waktu 3 menit saja untuk rileks, saatnya untuk memancing. Joran (Rod)  yang terbuat dari Fiberglass sepanjang 120 cm, penggulung (Reel), kail (hook), senar (line) lengkap dengan pelampung (floats) dan timah pemberat aku keluarkan dari tempatnya, sebaiknya kita menggunakan umpan yang cocok dan bagus, kalau umpan yang digunakan kurang mengena di hati ikan tentu tidak akan mau menyambarnya Umpan yang kusiapkan dan sudah kubeli sebelunya adalah umpan alami (bait)  yang sesuai dengan makanan ikan yang ada disekitar pulau berupa cacing, udang dan pelet.

Sekedar Imformasi bahwa Pantai Ujung Bulo di Pulau Karampung telah memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan dibangun oleh Pemda kabupaten Mamuju, seperti Sawung, Kanopi,  panggung dan gedung pertunjukan, serta lainnya. Sayang belum tersedia fasilitas untuk Diving, dan olahraga laut lainnya.
Di bagian selatan Pulau Karampuang tepatnya lingkungan karampuang I, akan kita jumpai sumur 3 rasa yakni asin, tawar, payau. Sumur tersebut menjadi tiga bagian sesuai dengan rasanya, sumur tersebut sering dikenal sebutan sumur jodoh, yang menurut kepercayaan setempat, bahwa bagi perjaka atau gadis yang meminum airnya, niscaya akan mendapatkan jodoh.

Dibagian utara Pulau Karampuang akan memberikan suasana berbeda, kita akan mendapatkan sunset disore hari, Kita dapat menikmati keindahan trumbu karang dengan berbagai jenis ikan dari atas dermaga yang panjangnya 500 meter dari garis pantai. Area pariwisata yang dikelolah bersama pemerintah dan masyarakat setempat.

Dengan fasilitas yang telah dibangun oleh pemerintah seperti jembatan/demaga dengan panjang 500 meter dari garis pantai membuat para pengunjung dapat menikmati suasana laut dengan keindahan trumbu karang dibawahnya.

Apabila kita ingin berlama lama di pulau ini juga tersedia pondok/rumah dengan nuansa klasik dari anyaman bamboo (gemacca) serta tiangnya dari pohon pinang yang berada di tengah pepohonan rindang.

Buat anda yang suka berpetualang,  juga terdapat gua lidah. Untuk sampai kedalam gua terdapat sebuah anak tangga,yang mengarah kemulut gua. Mulut gua tersebut berukuran kecil, jika kita telah sampai didalam raung menjadi luas dengan dinding gua yang kokoh serta tatapan kelelawar seolah ingin menyapa.

Source of Content and Photograpghy : wisata kompasiana

Kejari kewalahan usut korupsi karena keterbatasan personel

 
 
Kejaksaan Negeri Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat mengaku kewalahan mengusut kasus korupsi karena keterbatasan personel jaksa yang dimilikinya.

"Kami kewalahan menangani kasus dugaan korupsi di Mamuju, karena kasus dugaan korupsi yang ditangani jumlahnya banyak namun personel kami terbatas," kata Kasat Intel Kejari Mamuju, Umar Paita di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan, jumlah personel jaksa yang dimiliki Kejari Mamuju jumlahnya terbatas hanya sekitar enam orang sementara kasus dugaan korupsi yang ditangani sudah lebih dari 10 kasus.

Menurut dia, selama tahun 2011 Kejari Mamuju telah menangani sejumlah kasus tindak pidana korupsi, diantaranya adalah kasus korupsi pengadaan pupuk yang mengakibatkan kerugian negara sekitar Rp250 juta melalui APBD tahun 2011.

"Dalam kasus dugaan korupsi itu Kejari Mamuju menangani empat berkas perkara yang di dalamnya terdapat empat tersangka dan sudah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Mamuju untuk ditindaklanjuti proses hukumnya," katanya.

Selain itu, kata dia, kasus dugaan korupsi lainnya yang sudah ditangani Kejari Mamuju adalah kasus dugaan korupsi perjalanan dinas ketua KPU Mamuju, Usman, yang mengakibatkan kerugian negara sekitar Rp22 juta, dengan dua berkas perkara dalam kasus itu.

Kemudian, kasus dugaan korupsi pengadaan logistik pilkada Mamuju yang merugikan keuangan negara sekitar Rp500 juta dengan jumlah berkas dalam perkara itu sebanyak dua buah.

Ia mengatakan, kasus dugaan korupsi lainnya, dugaan korupsi advokasi hukum yang melibatkan pengacara kondang setempat dengan dugaan kerugian negara yang ditimbulkan Rp50 juta.

Kemudian kasus dugaan korupsi dana alokasi desa yang melibatkan kepala Desa Tabolang, Kecamatan Topoyo dengan dugaan kerugian negara senilai Rp40 juta, proses kasus itu kini dilimpahkan ke PN Mamuju.

Sementara kata dia, ada lagi kasus yang sedang ditangani Kejari Mamuju dan sedang dilakukan persidangan di Pengadilan Negeri Mamuju antara lain kasus dugaan korupsi pembangunan gedung olahraga Sulbar yang melibatkan tiga terdakwa dengan kerugian negara yang ditimbulkan sekitar Rp363 juta.

Kemudian kasus dugaan korupsi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang mengakibatkan kerugian negara sekitar Rp100 juta dengan melibatkan kepala desa Bambaira, Kecamatan Bambaira, Kabupaten Mamuju.

Sedangkan dua kasus lainnya yang ditangani adalah pembobolan kas daerah Pemkab Mamuju yang di dalam kasusnya ditetapkan dua tersangka dengan kerugian negara sekitar Rp 348 juta, dan kasus dugaan korupsi pembangunan irigasi Tabokaboka di Kecamatan Tapalang dengan kerugian negara sekitar Rp100 juta.

"Dua kasus dugaan korupsi tersebut sementara ini berkasnya dikembalikan ke Polres Mamuju yang sebelumnya menangani kasus dugaan korupsi itu karena berkas tidak lengkap namun setelah dilengkapi dan dilimpahkan ke Kejari Mamuju, maka dua kasus tersebut akan segera ditangani," katanya.

Oleh karena itu ia meminta agar jumlah personel yang kekurangan dimiliki Kejari Mamuju dapat ditambah agar kasus demi kasus korupsi dapat ditangani secara tuntas di daerah Mamuju ini. 
 
 
Sumber : antara news

Pantai Lombang - Lombang Mamuju

Rabu, 21 Desember 2011



Pantai Lombang Lombang berada di pesisir barat Kelurahan Sinyonyoi, kurang lebih berjarak 30 Kilometer dari  Kota mamuju, Pantai yang sangat indah dengan hamparan pasir hitam halus sepanjang 5 km, deburan ombak dan hembusan angin laut dan pada senja hari dapat menikmati matahari yang kembali keraduannya dibawah kaki langit. Kawasan ini dilengkapi dengan gazebo tempat beristirahat sambil bakar ikan laut yang segar. berenang dan menyelam, dan duduk santai sambil melihat indahnya pohon bakau yang melengkapi keindahan pantai di kejauhan.

Pantai Lombang - Lombang dikelola bersama-sama pemerintah dan masyarakat setempat. Pantai Lombang - Lombang sangat bersih dan terbebas dari onggokan sampah. Karena dianggap masih asri itulah, pada hari Minggu atau hari libur lainnya, pantai ini biasanya dipenuhi oleh wisatawan lokal yang ingin menghabiskan liburan mereka dengan menikmati panorama pantai. 

Pantai Wisata Lombang-Lombang ini adalah salah satu pantai yang sering direferensikan oleh masyarakat di sana apabila pengunjung datang ke kota ini. 

Sayangnya di Pantai ini belum digarap oleh resorts wisata yang memadai, tetapi Pantai Lombang-Lombang  berpotensi menjadi daerah wisata yang menjanjikan. 

Dengan tumbuhnya pohon bakau yang besar dan unik menciptakan suatu pemandangan yang amat menakjubkan dan dapat Anda abadikan bersama keluarga. 

Pantai Lombang-Lombang sangat cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan Pantai. di pantai ini wisatawan dapat merasakan suasana alami yang mungkin tidak ditemukan di pantai lain. Di Pantai Lombang - Lombang wisatawan dapat menyusuri hamparan pasir hitam halus sepanjang + 5 kilometer dengan lebar rata-rata 50 meter. Dengan areal seluas itu, para pengunjung dapat leluasa melakukan berbagai aktivitas di tepi pantai, seperti bermain pasir, bermain voli atau sepak bola, atau sekedar duduk-duduk santai. 

Pantai Lombang Lombang Mamuju


Lokasi pantai yang bersih dan ombaknya yang tak begitu besar membuat pantai ini juga cocok untuk mereka yang menyukai olahraga renang maupun menyelam (snorkeling). Namun, bagi yang belum mahir berenang tetapi tetap ingin bermain air, Anda dapat memanfaatkan persewaan ban pelampung yang banyak disediakan di pantai ini.

Usai berolahraga atau bermain-main di pantai ini, wisatawan dapat duduk mengobrol atau sekedar menikmati indahnya deburan ombak di gazebo-gazebo yang disediakan oleh pengelola pantai. Suasana alami dan menyegarkan ini niscaya dapat mengendorkan urat-urat syaraf Anda setelah beberapa hari bekerja. 

Gazebo ini memang sengaja dibangun menghadap ke laut supaya pengunjung dapat menyaksikan pesona pesisir barat Sulawesi, terutama saat menjelang matahari terbenam (sunset). Jika mengajak keluarga dan menginginkan tempat yang lebih luas, wisatawan dapat menyewa balai yang terbuat dari bambu dengan atap dari rumbia. Di balai yang eksotis ini wisatawan dapat bersantai sambil menikmati ikan bakar bersama-sama keluarga. 

Di Pantai Lombang - Lombang juga sering diadakan event musik dan seni, wisatawan akan dimanjakan oleh  pertunjukan musik atau pertunjukan seni lainnya secara gratis. Pengelola pantai memang menyediakan sebuah panggung dengan ukuran yang cukup besar untuk keperluan pementasan seni tersebut. Hanya saja, sampai saat ini pertunjukan kesenian itu belum digelar secara rutin.

Lokasi

Secara adminitratif Pantai Wisata Lombang-Lombang terletak di Kelurahan Sinyonyoi, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Indonesia.

Untuk menuju Kota Mamuju, wisatawan dapat menempuh perjalanan dengan pesawat udara dari berbagai kota besar di Indonesia menuju Bandara Hasanuddin di Makassar. Dari bandara ini wisatawan dapat melanjutkan penerbangan menuju Bandara Mamuju, bisa juga melalui perjalanan darat dengan menyewa mobil. Sebab, jadwal penerbangan Makasar-Mamuju memang terbilang jarang dan dalam sehari biasanya hanya melayani satu kali penerbangan. Nah, dari Kota Mamuju, wisatawan dapat menggunakan angkutan umum atau mobil sewaan untuk menuju Pantai lombang-Lombang dengan waktu tempuh sekitar setengah jam perjalanan.

Wisatawan yang ingin bermain air dan memerlukan ban pelampung dapat menyewa kepada para pengelola pantai dengan harga Rp 5.000 per buah. Apabila ingin menyewa sebuah balai dari bambu untuk istirahat, para pengunjung harus mengeluarkan uang sebesar Rp 25.000 untuk sewa satu bilik balai. Namun, jika memerlukan penginapan, para pelancong bisa mendapatkan hotel dengan berbagai tipe di Kota Mamuju. Di kota ini wisatawan juga dapat mencari berbagai suvenir, maupun buah segar khas Kota Mamuju, yaitu jeruk manis Mamuju.


Sumber : Wisata Melayu

Mamuju

Apa yang paling banyak di sulbar...?

 

© Copyright Berita Mamuju 2010 -2011 | Design by Mamasa Cyber News | Published by Berita Mamuju | Powered by MCN 2012.