Politisi dari Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, meminta kasus
kekerasan oleh polisi di Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, NTB, yang menyebabkan
ada masyarakat tewas harus diusut tuntas.
"Kita sangat
prihatin dengan berbagai kasus kekerasan yang terjadi dimana-mana termasuk
kasus kekerasan aparat di Bima,"kata Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PKS
Sulbar, Hajrul Malik di Mamuju, Senin.
Menurutnya, apabila
ada oknum polri yang terlibat langsung atas kekerasan di Bima harus ditindak
sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Tindakan
sejumlah oknum aparat kepolisian yang membubarkan paksa masyarakat berunjuk
rasa sehingga terjadi bentrokan, di Pelabuhan Sape Kabupaten Bima, adalah
tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan itu pelanggaran HAM," katanya
menjelaskan.
Aparat yang melakukan
tindakan yang tidak prosedural pasti bagian pelanggaran karena mereka itu
memiliki protap yang jelas setiap melaksanakan tugas di lapangan.
"Aparat polri
yang terkena imbas bom buku beberapa bulan yang lalu karena telah melakukan
diluar dari protap,"terangnya.
Hajrul yang juga
anggota DPRD Mamuju ini menyampaikan, kasus kekerasan baik di Mesuji maupun di
Bima harus disikapi secara arip dan bijaksana.
"Kasus demi kasus
yang terjadi di Tanah Air harus disikapi dengan pikiran yang jernih. Khawairnya
ini merupakan bagian setingan atau campur tangan dari negara luar yang tidak
menghendaki bangsa ini tentram dan damai,"ungkap dia.
Dia mengatakan,
dirinya justeru curiga kasus demi kasus yang menghiasi layar televisi baik
kasus Mesuji maupun di Bima merupakan campur tangan dari luar. Ada kesan bahwa
bangsa ini diadu oleh bangsa lain sehingga bangsa kita tidak aman.
Namun demikian,
apapun namanya terkait kasus di Bima baik atas nama demokrasi, atas nama
kemanusian atas nama apa pun harus tetap diusut secara tuntas.
"Terbukti atau
tidak, petinggi polri harus mengambil tindakan cepat terhadap
bawahannya,"jelasnya.
Karena itu, tambah
dia, kasus kekerasan itu bisa diusut tuntas pemangku kebijakan di negeri ini
dan jangan dibiarkan karena itu akan membuat hukum yang ada dibangsa ini
diinjak-injak dan aparat penegak hukum seperti polisi yang bertindak seenaknya
saja. (KR-ACO)
Editor: Ade Marboen
redaksi ( http://www.antaranews.com/)