Mamuju -(@MCN) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, membuat gagasan baru dengan menyusun program pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis potensi lokal.

"Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten se-Sulbar untuk membahas pengembangan pembangunan gedung sekolah berbasis lokal," kata Kepala Diknas Sulbar H Jamil Barambangi di Mamuju, Jumat.

Menurut dia, dari lima kabupaten di daerah ini masing-masing memiliki potensi lokal sehingga nantinya pembangunan gedung sekolah SMIK ini disesuaikan dengan potensi unggulan.

Misalkan, kata dia, untuk di Kabupaten Mamuju telah dibangun SMK pertanian kakao dan di Kabupaten Majene juga telah dibangun SMK Industri Perikanan dan di Kabupaten Polman juga telah ada sekolah yang dimerger menjadi SMK pertanian kakao termasuk pengembangan SMK pertanian Kakao di Kabupaten Mamuju Utara.

"Tiga kabupaten di Sulbar yakni Mamuju, Mamuju Utara dan Polman digulirkan program SMK pertanian kakao. Sedangkan di Kabupaten Mamasa akan kita bangun SMK berbasis pariwisata," terangnya.

Ia berharap, program pengembangan SMK berbasis lokal ini berjalan efektif sehingga daerah ini mampu melahirkan pelajar yang lebih kreatif dan inovatif.

"Kita kehendaki SMK yang kita bangun ini mampu melahirkan pelajar yang bisa mandiri atau berwirausaha. Ini merupakan komitmen gubernur untuk menyukseskan pengembangan peningkatan pendidikan di daerah ini," tuturnya.

Jamil menambahkan, saat ini SMK menjadi pilihan alternatif bagi anak-anak yang ada di Sulbar.

"Terbukti, jumlah pendaftar siswa baru di SMK dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ini berarti SMK semakin diminati dibandingkan sekolah umum lainnya," katanya.

Apalagi, katanya, saat ini gaung SMK semakin membaik pasca suksesnya siswa SMK Solo yang merakit mobil Esemka dan siswa SMK dan STM di Makassar yang mampu meracik mobil yang diberi nama "Moko".

"Gagasan pembangunan SMK berbasis potensi lokal merupakan hal yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia sehingga memang harus dilaksanakan dengan baik,"pungkasnya. (T.KR-ACO/R010)